Kliktangerang.com – Indonesia memiliki banyak warisan budaya dan sejarah yang dapat dipelajari melalui cerita rakyat. Ada berbagai jenis cerita rakyat yang berasal dari Indonesia yang dapat membantu generasi penerus memahami adat istiadat, budaya, dan nama-nama daerah di negara ini.
Harapannya, dengan memahami cerita rakyat ini, generasi penerus akan terus mencintai tanah kelahiran mereka. Cerita rakyat umumnya menceritakan tentang suatu kejadian di tempat tertentu dan asal-usul tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita tersebut. Tokoh-tokoh dalam cerita rakyat dapat berbentuk manusia, binatang, atau bahkan entitas gaib.
Cerita rakyat memiliki beberapa ciri khas, termasuk di antaranya disampaikan secara turun-temurun dari mulut ke mulut antar generasi, memiliki banyak versi yang berbeda, berkembang di masyarakat sejak zaman dahulu, mengandung nilai-nilai moral, tidak memiliki pengarang yang jelas atau diketahui, dan memiliki bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapannya.
Fungsi cerita rakyat bagi masyarakat antara lain sebagai hiburan, sebagai sarana pendidikan, sebagai media penggalang rasa kesetiakawanan antar masyarakat yang memilikinya, dan sebagai penguat nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat.
Beberapa jenis cerita rakyat yang paling populer di Indonesia di antaranya adalah cerita Malin Kundang yang berasal dari Sumatera Barat, Damar Wulan yang berasal dari Jawa Timur, Sangkuriang yang berasal dari Jawa Barat, dan masih banyak lagi.
Jenis-jenis Cerita Rakyat
Dari pembahasan sebelumnya, kita telah memahami pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan contoh dari cerita rakyat. Selanjutnya, kita akan membahas jenis-jenis cerita rakyat, meliputi pengertian, ciri-ciri, serta contohnya.
Berikut adalah 8 jenis cerita rakyat dan juga contohnya:
1. Legenda
Jenis cerita rakyat pertama adalah legenda. Legenda menceritakan tentang asal-usul terbentuknya suatu tempat atau daerah.
Ciri-ciri dari cerita rakyat ini termasuk dipercayai oleh masyarakat sebagai kisah yang benar-benar terjadi, disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan memiliki variasi cerita yang berbeda-beda.
Contoh dari cerita legenda antara lain:
- Asal-usul Gunung Tangkuban Perahu
- Asal-usul Banyuwangi
- Legenda Rawa Pening
- Asal-usul Danau Toba
- Legenda Candi Prambanan
2. Cerita Jenaka
Jenis cerita rakyat lainnya adalah cerita jenaka, yang mengandung unsur humor atau mengisahkan kejadian lucu yang melibatkan perilaku orang bodoh, malas, atau cerdik.
Ciri-ciri dari cerita jenaka adalah tema humor atau komedi dan latar kisahnya biasanya berasal dari kehidupan sehari-hari.
Contoh dari Cerita Jenaka antara lain:
- Si Kabayan
- Pak Pender
- Pak Belalang
- Si Lebai yang Malang
3. Mitos
Mitos adalah salah satu jenis cerita rakyat yang menceritakan tentang hal-hal gaib seperti dewa-dewi atau benda-benda mistis lainnya yang memiliki sifat sakral.
Ciri-ciri dari cerita mitos antara lain meliputi latar belakang masa lampau, diceritakan secara berlebihan, dan sulit dibuktikan kebenaran ceritanya.
Contoh dari cerita mitos antara lain:
- Cerita Jaka Tarub
- Cerita Nyi Roro Kidul
- Cerita Dewi Nawangwulan
- Cerita Ande Ande Lumut
4. Fabel
Fabel adalah jenis cerita rakyat yang tokoh pemerannya adalah binatang. Dalam cerita ini, binatang dapat berbicara, bekerja, berpikir, dan melakukan aktivitas lain seperti manusia.
Cerita fabel biasanya hanya dibuat sebagai khayalan belaka untuk lambang pengajaran moral. Cerita rakyat ini sering diceritakan sebelum tidur anak-anak.
Contoh dari cerita fabel antara lain:
- Kancil Mencuri Timun
- Serigala yang Licik
- Kancil dan Buaya
- Kura-kura dan Kelinci
5. Sage
Jenis cerita rakyat berikutnya adalah Sage. Cerita rakyat ini menggabungkan unsur sejarah dengan fantasi rakyat, sehingga terkadang ceritanya terlihat sangat dramatis.
Ciri khas dari cerita Sage adalah tema kepahlawanan, keberanian, dan kesaktian tokoh dalam cerita, serta berkaitan dengan sejarah masa lalu.
Contoh dari cerita sage antara lain:
- Jaka Tingkir
- Roro Jonggrang
- Ciung Wanara
6. Parabel
Cerita rakyat jenis ini mengandung nilai-nilai pendidikan, seperti agama, moral, dan nilai-nilai luhur lainnya. Biasanya, parabel menggunakan perbandingan atau pengibaratan dalam ceritanya.
Tujuannya adalah untuk menyampaikan kebenaran umum, ajaran agama, atau moral. Parabel termasuk dalam kategori cerita fiksi atau cerita yang dibuat.
Contoh dari cerita parabel antara lain:
- Si Kabayan Ngala Tutut
- Cerita Malin Kundang
- Legenda Batu yang Menangis
7. Epik atau Epos
Epik atau yang lebih dikenal sebagai Epos adalah sebuah cerita rakyat yang mengandung unsur heroik atau kepahlawanan di dalamnya. Cerita rakyat ini umumnya disampaikan melalui bentuk syair.
Contoh cerita Epik atau Epos antara lain:
- Mahabrata
- Ramayana
8. Hikayat
Jenis cerita rakyat terakhir adalah Hikayat, yang merupakan salah satu karya sastra lama atau klasik dalam Bahasa Melayu. Hikayat berbentuk prosa dan menceritakan tentang kehebatan dan kesaktian tokoh utama, serta kejadian-kejadian yang ajaib dan mukjizat yang terjadi di dalamnya. Prosa adalah jenis karangan yang tidak mengikuti aturan atau kaidah tertentu dalam penulisan karya seperti diksi, rima, dan irama.
Hikayat memiliki ciri-ciri seperti menceritakan kehidupan di kerajaan atau istana, mengandung pantun, memiliki akhir yang bahagia, disusun dengan unsur instrinsik dan ekstrinsik, serta dimulai dengan kata-kata seperti alkisah, sebermula, arkian, hatta, atau tersebutlah.
Contoh dari cerita hikayat antara lain:
- Hikayat Abu Nawas
- Hikayat Hang Tuah
- Hikayat Bunga Kemuning
- Hikayat Indera Bangsawan
Demikianlah pembahasan mengenai jenis-jenis cerita rakyat beserta contohnya. Artikel ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi yang sedang mencari informasi mengenai jenis cerita rakyat, pengertian, ciri-ciri, dan contohnya. Semoga kita dapat bertemu kembali pada pembahasan selanjutnya. Terima kasih.