Kliktangerang.com – Polisi menangkap 10 pelaku tawuran di Ciputat yang sebabkan seorang emak-emak pedagang sayur terkena bacok celurit. Adapun kesepuluh pelaku tersebut berinisial AR (15), NM (15), RA (14), RF (16), dan RG (16) dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Tangerang Selatan.
Selain itu, ada ZA (14), AN (15), RAP (16), KP (16) dan AF (16) dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Paramarta. Tawuran antarkelompok remaja tersebut terjadi di depan toko material Putra Subur di Jalan Kihajar Dewantoro, Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu (8/10/2022) dini hari.
“10 pelaku ditangkap. Termasuk yang kita duga korban inisial AN, dia juga pelaku yang menyerahkan senjata tajam ke temannya, makanya jadi 10,” ujar Kapolsek Ciputat Timur Kompol Yulianto, Jumat (14/10/2022).
Penangkapan pelaku berawal setelah polisi memperoleh informasi yang viral di media sosial bahwa ada seorang ibu inisial R (58) terkena sabetan celurit saat melintas menggunakan sepeda motor di lokasi pada Sabtu sekira pukul 03.00 WIB.
Polisi kemudian bergerak dengan mendatangi tempat kejadian perkara, meminta keterangan ke rumah korban, hingga akhirnya mendapatkan salah satu identitas para pelaku tawuran. Kemudian polisi akhirnya menangkap seluruh pelaku pada Senin (10/10/2022) di kediaman mereka masing-masing.
“Di hari yang sama ditangkap. Senin sore AR ditangkap, kemudian kita kembangkan, pada malamnya mereka ditangkap semua di rumahnya,” jelas Yulianto. Kesepuluh pelaku kemudian ditahan di Polsek Ciputat sejak Senin malam.
Pada hari ini, Jumat (14/10/2022), mereka dikembalikan ke orangtuanya masing-masing setelah urusan dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) selesai. Mereka dilepas setelah polisi bersama orangtua pelaku meneken surat perjanjian akan mengawasi anak mereka selama proses penyidikan berjalan.
“Nanti kita lanjutkan lagi prosesnya saat proses kejaksaan selesai kita bawa lagi ke kejaksaan (pelaku anak),” pungkas Yulianto. Cerita korban kena bacok Perempuan berinisial R yang terkena bacokan dalam tawuran itu menceritakan, kejadian bermula ketika ia mengendarai sepeda motor untuk pergi ke pasar.
“Saya mau beli sayur jam 03.00 WIB naik motor, saya lewat dari jalan dekat kuburan itu,” ujar R saat ditemui, Rabu (12/10/2022).
Saat hendak melintas di Jalan Kihajar Dewantoro, R melihat ada sekelompok remaja yang sedang berdiri di sebuah gang. Ternyata mereka sedang menunggu lawan yang datang dari arah yang berlawanan. “Banyak yang keluar dari situ bawa celurit. Ternyata ada yang dari arah lawan tiba-tiba datang,” kata R.
Alhasil, R pun saat itu terjebak di tengah dua kelompok remaja yang hendak adu kekuatan. “Saya sudah minggir tapi malah dibacok,” ungkap R. R merasa bacokan tersebut seperti sebuah hantaman ke punggungnya.
Seketika R kaget, dan panik apa yang harus ia lakukan saat itu. R pun memandang ke sekeliling, ternyata tidak ada warga lainnya yang sedang berada di sekitar lokasi. Tanpa pikir panjang, R pun langsung tancap gas menyelamatkan diri sebelum insiden itu berlanjut.
“Sampai pasar Ciputat, saya nanya pedagang sana, bilangnya saya kena bacok sudah berdarah jaket,” kata R. “Saya sudah takut, gemeteran, dianter sama pedagang pasar ke Rumah Sakit Hermina, ditangani terus difoto-foto sama petugas dan suster situ,” lanjut dia.
Karena sudah panik, R tidak kepikiran untuk melaporkan kejadian itu ke polisi. Ia hanya berfokus pada pengobatan lalu berharap bisa segera kembali ke rumah untuk bertemu keluarga.
“Tahunya viral, polisi katanya lihat ada kejadian ini. Saya enggak lapor karena panik, pikir saya takutnya ada tawuran lagi pas saya lewat pulang,” jelas R.
Setelah mendapatkan pengobatan sebanyak 8 jahitan pada luka sabetan celurit, R dijemput anaknya untuk pulang ke rumah pada Sabtu pagi. Sesampainya di rumah, R kemudian didatangi polisi untuk dimintai keterangan.
Sumber: Kompas.com