Kliktangerang.com – Warga Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong , Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal menggelar aksi demonstrasi di DPRD Tangsel, besok Kamis (2/3/2023).
Aksi ini mendesak Gang Besan Serpong yang ditembok beton sejak 3 minggu lalu dibongkar. Aksi demo oleh warga ini merupakan salah satu perjuangan agar akses Gang Besan dibuka seperti semula.
“Kita sepakat menggelar aksi besok pagi di gedung dewan. Tujuannya agar DPRD mau mendengar aspirasi kita yang tinggal di Gang Besan.
Ada ratusan KK (Kepala Keluarga) di sana yang kini akses jalannya ditutup tembok,” ujar Fahri, warga Gang Besan, Serpong, Tangsel, Rabu (1/3/2023).
Berbagai persiapan dilakukan mulai hari ini untuk mengumpulkan kebutuhan aksi demo besok di antaranya spanduk, poster, dan alat pengeras suara.
Surat pemberitahuan telah dikirim ke Polres Tangsel. “Spanduk masih dicetak dan alat pengeras suara sedang kita cari apakah nanti menggunakan toa atau speaker buat pengajian,” ucapnya.
“Besok sekitar 50-an orang yang ikut berdemo karena memang nggak semua bisa ikut. Tapi, semua satu suara. Kita mendesak akses jalan Gang Besan dibuka kembali,” tegasnya.
Koordinator lapangan aksi, Hendra menambahkan malam ini pihaknya akan berkumpul kembali bersama perwakilan warga guna mematangkan aksi damai besok. Pihak pengusaha bersikukuh tidak membuka akses jalan Gang Besan.
Sementara, warga minta diberikan akses jalan sehingga tembok dibongkar. Pihak pengusaha melalui perwakilannya, Bayu Supranoto (41) menegaskan enggan berunding lagi soal penutupan akses Gang Besan.
Sebab, lahan itu segera dibangun tempat komersial seperti gedung parkir. “Sudah tidak ada lagi yang bisa diperjuangkan. Kami tak akan sejengkal pun memberi akses jalan di Gang Besan, itu sudah final,” katanya di Serpong, Tangsel, belum lama ini.
Landasan penutupan akses jalan berdasarkan sertifikat Nomor 145 Tahun 1982 yang dimiliki.
Bahkan, Bayu mempertanyakan dasar pemasangan konblok dan gapura Gang Besan di lahan miliknya.
Di pihak warga sebenarnya sudah berupaya menjalin mediasi dengan mengundang pihak pengusaha, namun tidak hadir.
Mediasi yang dihadiri Kelurahan Rawa Buntu, warga lingkungan RT 02 dan RT 03, Babinsa, Binamas, dan anggota DPRD Tangsel terpaksa deadlock alias buntu. Warga menyesalkan ketidakhadiran pemilik lahan atau pihak pengusaha dalam mediasi.
Padahal, banyak pihak menginginkan solusi bersama atas persoalan penutupan akses Gang Besan dengan beton. Ketua RT 03 Kampung Cicentang Asep menuturkan permintaan warga agar dibukanya kembali akses jalan bakal disampaikan langsung pihak kelurahan pada pemilik lahan.
“Nanti lurah yang nemuin pemilik lahan. Warga sih intinya minta akses jalan saja, temboknya dibongkar,” ujarnya.
Sebenarnya Pemkot dan DPRD Tangsel sudah berupaya menengahi atau mencari solusi terkait akses Gang Beson ditembok beton.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan meminta pengertian dari pengusaha yang menutup jalan agar membuka kembali akses Gang Besan.
“Mudah-mudahan yang bersangkutan mengerti dan kembali membuka jalan tersebut untuk kepentingan masyarakat. Nanti kita lihat dulu masalahnya apa. Setelah tahu masalahnya baru kita selesaikan,” ujar Pilar.
Penutupan Gang Besan juga membuat DPRD Tangsel angkat bicara. Anggota DPRD Tangsel Julham Firdaus menyarankan semua pihak yang terlibat tidak mengedepankan ego dan bijak mencari penyelesaian bersama.
Pengusaha maupun warga saling membutuhkan satu sama lain. “Marilah kita membuat suasana menjadi sejuk, nyaman, dan harmonis. Jangan ada yang terlalu mengedepankan amarah dan emosional. Kita harus cari solusi terbaik. Pengusaha pasti membutuhkan lingkungan dan lingkungan juga pasti mendapatkan peluang kerja atas usaha dan investasi yang ada,” ujar Julham, Rabu (15/2/2023).
Source: SINDOnews.com