Kliktangerang.com – Bencana banjir kerap terjadi di wilayah Tangerang ketika hujan lebat mengguyur, hal ini akibat dari debit sungai yang sudah tak mampu menampung air.
Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Burhanuddin Nur mengatakan, selain debit sungai yang overload, hal ini juga dipengaruhi oleh daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Tangerang sudah berubah.
“Banjir terjadi akibat daya tampung debit sungai tidak mampu menampung air permukaan dan sungai karena DAS-nya sudah berubah atau berkurang vegetasi dan tanah untuk meresapkan,” ujarnya seperti dikutip dari republika.co.id, Jumat 18 November 2022.
Menurut Burhan, perubahan tata guna lahan yang terus terjadi memicu perubahan DAS yang ekstrem. Sayangnya, saat ini Indonesia tidak punya catatan yang baik yang dapat memberi gambaran dalam suatu DAS-nya.
“Yang mudah kita amati adalah perubahan fungsi lahannya telah menjadi kawasan pemukiman dengan sarana pendukungnya,” tutupnya.
Sebelumnya, diberitakan masyarakat di enam kecamatan di Kota Tangerang, terakibat banjir pada Selasa, 5 April 2022.
Kemudian di penghujung tahun, tepatnya Minggu, 13 November 2022, banjir kembali merendam 10 titik di tiga kecamatan Kota Tangerang karena meningkatnya debit air yang masuk di Kali Sabi, Ledug, dan Cirarab yang menjadi penampungan air.
Source: TangerangNews