Fakta dan Mitos Berhubungan Suami Istri saat Hamil

Berisiko? Ini Fakta dan Mitos Berhubungan Suami Istri saat Hamil

Kliktangerang.com –  Seringkali muncul pertanyaan tentang berhubungan antara suami istri selama masa kehamilan. Ketika menantikan kedatangan seorang bayi, banyak calon orang tua yang berkeinginan untuk memahami secara lebih mendalam apa yang baik dan tidak baik untuk dilakukan.

Berikut ini adalah berbagai mitos yang beredar dan fakta yang ada terkait dengan hal ini, seperti yang dirilis melalui kanal YouTube Brawijaya Healthcare pada tanggal 10 September 2023.

Mitos Berhubungan Suami Istri saat Hamil

1. Hubungan Suami Istri Dilarang Sepanjang Kehamilan

Menurut dr. Agus Heriyanto, SpOG, MARS, MM, CHt, seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Brawijaya Tangerang, terdapat mitos yang beredar bahwa pasangan suami istri dilarang melakukan hubungan intim selama masa kehamilan.

Yang sebenarnya adalah, pada kondisi normal, aktivitas seksual bagi pasangan suami istri tidak menjadi masalah selama proses kehamilan.

Tetapi, harus ditekankan bahwa terdapat beberapa pengecualian. Misalnya, jika terdapat ancaman kesehatan serius atau risiko keguguran, maka sangat disarankan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan dokter sebelum melanjutkan aktivitas seksual.

2. Hubungan Suami Istri Bisa Membahayakan Bayi

Mitos ini merupakan salah satu yang kerap dianggap benar. Tetapi, faktanya adalah rahim dan cairan ketuban umumnya melindungi bayi secara efektif. Aktivitas seksual yang dijalani secara normal tidak akan menimbulkan bahaya terhadap bayi yang ada dalam kandungan.

Fakta Berhubungan Suami Istri saat Hamil

1. Pentingnya Konsultasi dengan Dokter

Menurut Agus, setiap kehamilan memiliki karakteristiknya sendiri. Itulah sebabnya sangat esensial untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau bidan guna membahas situasi spesifik Anda. Mereka bisa memberikan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

2. Transformasi Fisik dan Emosi

Perubahan fisik dan emosi adalah hal umum yang terjadi selama masa kehamilan.

Adakalanya, beberapa wanita merasa kurang nyaman atau kehilangan minat dalam melakukan aktivitas seksual, sementara sebagian lainnya tetap aktif. Hal ini sangat bervariasi berdasarkan individu.

3. Komunikasi Sebagai Kunci Utama

Salah satu hal yang sangat vital adalah berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan Anda.

Melalui komunikasi yang efektif, Anda dan pasangan bisa saling memahami perasaan, kecemasan, dan kebutuhan masing-masing selama periode kehamilan.

Kesimpulan

Hubungan suami istri dapat tetap dilakukan selama masa kehamilan asalkan kondisi kesehatan ibu serta bayi dalam kandungan dalam keadaan prima.

Harus diingat bahwa setiap kehamilan memiliki karakteristiknya sendiri, sehingga sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter Anda.

Penting juga untuk menciptakan komunikasi yang baik antara pasangan. Hal yang paling krusial adalah memastikan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin yang sedang dikandung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *