Kliktangerang.com – Di sepanjang tahun 2022, selain telah menghadirkan berbagai fitur menarik, aplikasi investasi saham Stockbit juga menggencarkan upaya edukasi dan literasi, untuk membumikan pesan yang dicanangkan oleh Bursa Efek Indonesia, yakni 3P (Paham, Punya, Pantau).
Hal ini Stockbit lakukan demi meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berinvestasi dengan sahih di pasar modal.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa di akhir bulan November 2022, jumlah investor di pasar modal telah menyentuh angka 10,15 juta investor atau naik 35,57% dari 7,49 juta investor di akhir tahun 2021.
Khusus mengenai investor saham, angkanya telah menyentuh 4,38 juta investor di akhir November 2022.
Menurut PR & Corporate Communication Lead Stockbit William kenaikan jumlah investor yang signifikan perlu dibarengi dengan upaya edukasi yang sahih, agar masyarakat tidak sekedar ikut-ikutan atau takut ketinggalan (FOMO/Fear of Missing Out) dalam berinvestasi.
Pihaknya menyadari bahwa sebagian pengguna Stockbit adalah investor pemula yang baru pertama kali berinvestasi saham lewat platform digital.
“Salah satu fitur yang kami miliki dan dirasa sangat membantu investor pemula adalah Virtual Trading. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan simulasi investasi saham, dengan saldo virtual sebesar Rp100 juta dengan menggunakan data-data market yang real time,” kata William, Rabu 14 Desember 2022.
Selain fitur Virtual Trading, ada enam alasan lain mengapa investor pemula memilih Stockbit sebagai aplikasi investasi mereka. Pertama, Stockbit peduli dengan pengetahuan dan pemahaman penggunanya terhadap pasar modal.
“Hal ini diwujudkan lewat Stockbit Academy, di mana masyarakat Indonesia dapat belajar saham dari nol secara profesional dari mentor yang telah berpengalaman, dan ini tentunya dapat diakses secara gratis,” jelas William.
Kedua, Stockbit memiliki Stockbit Stream, yakni forum sosial untuk saling berdiskusi antarpengguna. Para pengguna dapat saling belajar dan bertukar pikiran seputar isu-isu terkini di pasar modal, serta mendapatkan informasi langsung dari emiten karena banyak emiten yang memiliki akun dan aktif di Stockbit Stream.
“Forum sosial Stockbit juga dimoderasi dengan aturan yang jelas agar masyarakat dapat mengkonsumsi informasi yang dapat dipertanggungjawabkan,” terang William.
Ketiga, saat pengguna memutuskan untuk berinvestasi, fee beli saham di Stockbit adalah 0,1% dan fee jualnya sebesar 0,2%. Fee ini termasuk yang paling murah di industri.
Selain itu, pembukaan rekening dana nasabah (RDN) di Stockbit tidak dikenakan persyaratan minimum deposit dan hanya memerlukan waktu satu hari kerja.
“Dalam hal ini, Stockbit bermitra dengan Bank Central Asia (BCA) dan Bank Jago untuk pembukaan RDN,” ujar William.
Kelima, pengguna yang membuka RDN di Stockbit akan mendapatkan akses terhadap fitur Stockbit Pro, yakni tools analisis saham yang komprehensif dan membantu investor pemula untuk berinvestasi layaknya profesional.
Stockbit Pro memungkinkan pengguna untuk mengakses Keystats, Analyst Rating, Intraday Charts, informasi tentang aksi korporasi, dan Screener dengan berbagai indikator yang sangat lengkap.
Terakhir, Stockbit telah menghadirkan fitur e-IPO untuk memungkinkan para pengguna, khususnya para investor ritel, untuk melihat daftar perusahaan yang akan melakukan IPO, serta meningkatkan kesempatan mereka dalam mendapatkan alokasi penjatahan saham.
Sampai dengan tanggal 9 Desember 2022, jumlah perusahaan yang menerbitkan dan mencatatkan saham di BEI telah mencapai 58 perusahaan.
“Pengguna Stockbit yang memesan saham dengan fitur e-IPO tidak perlu mengisi dokumen fisik sama sekali, tidak perlu registrasi ulang, dan prosesnya dilengkapi dengan instruksi yang mudah dimengerti, bahkan oleh investor pemula yang tidak familiar dengan e-IPO,” tutup William.
Source: TangerangNews