Bisnis  

Taktik Meningkatkan Penjualan E-commerce dengan Penerapan Komunikasi Bisnis

Taktik dalam Meningkatkan Penjualan E-commerce dengan Penerapan Komunikasi Bisnis

Kliktangerang.com – Zaman semakin maju, teknologi semakin kompleks, dan pandemi Covid-19 di tahun 2019-2020 memaksa semua orang untuk berdiam diri di rumah. Hal ini membuat banyak masyarakat memilih berbelanja secara online/e-commerce.

Meningkatnya penggunaan e-commerce pada tahun 2020 telah menciptakan banyak peluang bagi para pengusaha. Dimungkinkan dalam sistem online/e-commerce untuk memulai bisnis tanpa harus mencari tempat untuk menyewa dan lisensi untuk menjual.

Namun dengan perkembangan e-commerce yang semakin pesat, semakin banyak merchant yang membuka toko, sehingga diperlukan strategi yang baik, tepat dan tepat agar tidak kalah dengan kompetitor lainnya.

Menurut Kementerian Koordinator (KemenKo), pada triwulan I 2022, volume transaksi belanja e-commerce dalam negeri dan luar negeri mencapai Rp 108,54 triliun. Dibandingkan dengan periode tahun lalu, realisasinya meningkat 23%.

Dia mengatakan ekonomi digital tumbuh pesat seiring dengan meningkatnya penerimaan dan preferensi masyarakat terhadap belanja online.

Di sisi lain, skalabilitas dan kenyamanan sistem pembayaran digital seringkali menjadi akselerasi layanan perbankan digital dan juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi digital.

Perkembangan ekonomi digital Indonesia juga tercermin dari nilainya yang mencapai USD 70 miliar atau setara dengan Rp 1.043,8 triliun (dengan anggapan kurs Rp 14.9112).

Dibandingkan dengan nilai ekonomi digital sebesar US$47 miliar pada tahun 2020, pencapaian ini merupakan peningkatan sebesar 49%, bahkan 40% pangsa pasar ekonomi Internet ASEAN disumbangkan oleh Indonesia.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan bisnis dan konsumen dan komunitas tertentu, pertukaran skala besar dan transaksi elektronik berbagai barang antara pengecer dan konsumen, dan digunakan di pengecer.

Yaitu sarana transportasi memindahkan barang dari suatu daerah ke daerah lain sampai sampai ke tangan konsumen, suatu hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Penerapan komunikasi bisnis dalam e-commerce menggunakan komunikasi tidak langsung/indirect Communication.  E-commerce bertindak sebagai “sumber” untuk mengirim pesan melalui sistem terdistribusi tanpa berhubungan langsung dengan pengguna (penerima).

Pesan disajikan dalam bentuk teks, gambar atau audiovisual (video). Perusahaan e-commerce akan menyediakan menu “Syarat dan Ketentuan” dan “Kebijakan Privasi” untuk komunikasi tidak langsung.

Ini adalah bentuk kesepakatan yang digunakan perusahaan dan pengguna saat menggunakan aplikasi e-commerce. Oleh karena itu, ketika pengguna mendaftar, pengguna dianggap menyetujui aturan.

E-commerce tidak hanya menggunakan komunikasi tidak langsung/indirect communication, tetapi juga menerapkan komunikasi langsung/direct communication, dalam beberapa kasus komunikasi langsung antara e-commerce dan pengguna. Mode komunikasi langsung yang sering digunakan adalah asinkron.

Komunikasi adalah dua arah, tetapi pada berbagai tenggat waktu (dan seringkali bahkan terbatas). Contoh: Konsumen dapat mengomentari barang yang diterima, kemudian dari penjual akan membalas melalui bot/langsung.

Strategi peningkatan penjualan online/e-commerce menggunakan konsep AIDA karena cukup berakibat. AIDA sendiri merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, Action dan merupakan model yang cukup sederhana yang dapat dijadikan sebagai panduan.

Alat promosi harus menarik perhatian, menangkap dan membangkitkan minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan.

Suatu sasaran atau masyarakat yang menerima suatu pesan informasi harus melalui tahapan-tahapan rumus dalam konsep AIDA, yaitu pertama, Attention mencakup informasi atau media yang digunakan harus dapat menarik perhatian khalayak sasaran.

Kedua, Interest adalah di mana informasi atau media digunakan untuk menghadapi bagaimana konsumen tertarik dan memiliki keinginan lebih lanjut. Ketiga, Desire yaitu informasi atau media yang digunakan harus merangsang keinginan untuk memiliki atau menikmati produk. Kemudian, Action harus memiliki “kekuatan” untuk membujuk calon pembeli agar segera mengambil tindakan.

Pelaku bisnis harus selalu mengevaluasi penjualan barang/jasa. Dan terus melakukan berbagai inovasi dan meningkatkan pelayanan. Sehingga konsumen lama akan loyal terhadap produk yang dijual. Konsumen baru juga dapat merasakan kualitas produk yang dijual, sehingga dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

Juga tidak hanyaberjualan di satu e-commerce saja, tetapi di berbagai e-commerce, untuk mencegah penurunan penjualan yang tajam karena sistem e-commerce tidak selalu meningkat atau terus berjalan dengan lancar, karena suatu saat akan terjadi orang akan memilih untuk belanja langsung lagi, daripada belanja online.

Oleh: Sevhia Fransiska Trivena Br Naibaho, Mahasiswi Jurusan Perpajakan Universitas Pamulang

Source: TangerangNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *