Kliktangerang.com – Warga Cipondoh, Kota Tangerang, Muhiar, sukses menjalani bisnis budidaya ikan lele. Pemilik Hadi Djaya Lele ini meraup omzet jutaan rupiah hanya dalam sepekan.
Usaha yang dijalankannya dimulai sekitar tahun 2015. Modal awal hanya Rp5 juta untuk membuat tiga kolam dengan 3.000 ekor bibit.
“Jika sudah besar dipisah menjadi 1.000 ekor per kolam,” kata Azmi Rahadi, anak dari Muhiar kepada TangerangNews, Senin, 14 November 2022.
Memakai lahan milik keluarga yang dimanfaatkan untuk usaha ternak lele. Perawatan yang dinilai tidak terlalu sulit, membuat mereka optimis usahanya sejak dikenal dan maju.
Di sekitar rumah, memiliki 14 kolam dan di lahan luar rumah ada empat kolam ikan. Dalam satu kolam memuat 5.000 ekor bibit lele.
“Kita panen satu kolam, sudah dapat 60 kilogram. Kalau satu kilo, isi 6-8 ikan. Karena kalau lebih dari itu, harga jualnya turun. Malah rugi kalo kebesaran ukuran ikannya,” ungkap Muhiar.
Panen dilakukan satu kali dalam sepekan untuk mendapatkan hasil maksimal sekitar lebih dari tiga kuintal ikan lele.
Omzet yang didapatkan Hadi Djaya Lele setiap panen satu kuintal lele sekitar Rp2 juta. Berarti jika sepekan panen tiga kuintal, omzet Hadi Djaya Lele dapat mencapai Rp6 jutaan.
Hadi Djaya Lele membeli bibit dari Poris dan memasok ikan ke Kosambi, Pasar Sipon dan daerah Gondrong Kota Tangerang.
“Tadinya saya hanya kerja di pabrik, merasa kurang untuk biaya pendidikan anak, jadinya saya ikut pelatihan ternak lele dan memulai usaha ini,” kata Muhiar.
Azmi membantu ayahnya ternak lele dari ia masih duduk di bangku kelas 2 SMK. Pada tahun 2018, Azmi mencoba untuk mengembangkan usahanya dengan berdagang melalui toko online dan tahun 2019, ia berani untuk mengikuti lomba yang diadakan kementerian.
Hadi Djaya Lele telah meraih banyak penghargaan, lantaran membuat pakan dan memanfaatkan limbah pabrik bakso, adonan bakso yang gagal dan kemasan tidak sempurna itu semua menjadi bahan untuk pakan lele dan pemotongan ayam sekitar.
“Tentu saja hal itu membantu menjaga lingkungan dan dapat memanfaatkan dari bahan yang sudah tak terpakai yang mana dapat menjadi limbah dan dapat disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujar Azmi.
“Kalau umpan harga naik, kita bangun mau menaikkan harga jual lele,” kata Muhiar
Kendala yang dialami selain kenaikan harga pakan, ikan lele juga dapat terserang penyakit jamur saat musim hujan.
Cara penanganannya dengan mencampurkan obat pada umpan dan didiamkan selama 15 menit lalu menaburkan ke kolam. Jika kondisi parah, mencampurkan obat cair sebanyak 1 sendok makan ke dalam 1 gayung air.
“Harapannya, pemerintah memberikan bantuan memberikan subsidi harga dan alat penggiling pakan,” pungkasnya.
Source: TangerangNews