Kliktangerang.com – Ada beberapa alasan orang memilih untuk membeli IPhone second dibanding yang baru. Pertama untuk membantu aktivitas pelestarian lingkungan dengan mengurangi limbah elektronik. Dari sudut pandang sustainability membeli IPhone second sama saja dengan membuat unit yang sama punya usia pakai lebih lama. Ini lebih baik daripada yang memutuskan membeli iPhone baru setiap ada rilisan dan meninggalkan yang sebelumnya.
Namun, sepertinya sebagian besar orang termasuk saya memilih membeli iPhone second karena harganya jauh lebih murah daripada beli baru di toko resmi. Sebagai contoh, per hari ini tipe iPhone paling lama yang masih ready stock di website resmi Ibox Indonesia adalah IPhone 7 plus 128GB dengan harga Rp.6.345.000. Sementara itu harga pasaran untuk second-nya ada di kisaran 4.000.000 jutaan untuk kondisi yang masih mulus dan normal, cukup murah bukan?
Tips Memilih iPhone Second Yang Bagus
Membeli iPhone second tentu memiliki risiko barangnya tidak dalam kondisi prima. Tapi risiko ini dapat diminimalisir asal kamu tahu bagaimana cara memeriksa kondisinya. Nah, kali ini kliktangerang mau berbagi beberapa cara memilih iPhone second yang bagus. Mau belinya di toko online atau COD dengan orang yang iklan forum jual beli sama saja, coba lakukan hal-hal berikut untuk menghindari terjadinya penyesalan.
Cek fisik iPhone
Langkah pertama adalah dengan melihat kondisi fisik barangnya. Coba cek body dan layarnya masih mulus atau tidak. Lecet karena penggunaan adalah hal wajar, namanya juga second. Tapi kalau layarnya retak atau body nya ada bekas jatuh parah coba pertimbangakan lagi.
Periksa juga apakah tombol-tombol apakah masih berfungsi dengan baik. Coba operasikan tombol power, home button untuk tipe iPhone 8 ke bawah, tombol volume atas bawah, dan switch silent. Kalau masih berfungsi coba rasakan sensasi saat memencetnya. Karena kadang ada tombol yang masih jalan tetapi dipencet sudah nggak mengklik.
Selanjutnya yang agak detail lagi adalah cek kondisi layar. Coba masuk ke aplikasi dengan background putih misal di pengaturan atau notes. Perhatikan apakah warna layar masih merata seragam atau pinggirannya mulai kekuningan atau kebiruan. Dan cek juga apakah ada titik-titik whitespot.
Cek Fitur Dasar
Berikutnya coba masuk ke bagian aplikasi lalu coba fitur kamera. Cek kamera depan, belakang, dan lampu flash apakah masih bekerja dengan normal atau tidak. Coba ambil foto dan cek hasilnya. Lalu cobalah rekam video untuk lihat hasil rekaman sekaligus mengecek apakah suara kita masuk di video. Kalau masuk dan terdengar berarti microphone dan speaker masih berfungsi normal.
Berikutnya coba fingerprint sensor atau face ID (tergantung tipe ponsel). Dan jangan ragu untuk bertanya karena kalau orangnya memang niat mau menjual pasti dengan senang hati membantu. Selanjutnya coba colokkan charger ke sumber listrik untuk memeriksa apakah masih bekerja dengan normal. Kalau iPhone-nya punya fitur wireless charging bisa juga dicoba jika memungkinkan. Cek juga battery health untuk mengetahui kualitas baterai perangkat tersebut, informasi ini ada di bagian pengaturan. Jika ada Headset atau Airpods juga wajib dicoba ya.
Cek Fitur Lanjutan
Sambil ngobrol dan tanya-tanya, kamu bisa lanjutkan pengecekan beberapa fitur yang lebih dalam. Beberapa fitur yang wajib dicek antara lain 3D Touch, True Tone, dan getaran atau haptik. Minta ijin juga untuk memasukkan kartu SIM supaya kita bisa cek apakah tangkapan sinyal ponselnya masih bagus. Masuk juga ke bagian WiFi dan Bluetooth, aktifkan keduanya dan cek apakah ada sinyal wifi dan jaringan Bluetooth yang tertangkap oleh ponsel.
Selanjutnya coba aktifkan assistive touch, yaitu icon bulat berisi menu-menu yang bisa kita geser ke seluruh penjuru layar. Cobalah untuk menggerakan ke berbagai arah dengan berbagai kecepatan. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah kualitas touchscreen-nya.
Cek Informasi Handphone
Berikutnya Masuk ke bagian Pegaturan lalu Umum (Setting > General kalau dalam setingan English). Di sana kita bisa melihat informasi lengkap iPhone tersebut mulai dari model, versi iOS terinstal, kapasitas memori, IMEI, nomor seri, nomor model, dan lain sebagainya. Coba sekarang cek no IMEI iPhone dan nomor serinya yang ada di pengaturan itu sama dengan yang tertera pada kardus iPhone-nya. Jika sama berarti itu kotak bawaan, which is bagus.
Lalu perhatikan nomor model nya terutama 3 huruf terakhir. Nomor model ini mengindikasikan negara asal produk. Model iPhone untuk Indonesia diakhiri huruf PA/A, ID/A, atau FE/A. Produk dengan kode tersebut artinya dimasukkan secara resmi ke Indonesia dan IMEI-nya terdaftar alias anti-blokir, lebih terjamin daripada yang model luar negeri. Namun, di Indonesia banyak beredar iPhone dengan nomor model LL/A (USA), ZP/A (Hong Kong), ZA/A (Singapura), dan J/A (Jepang).
Apple ID dan Reset
Hal paling penting yang harus dipastikan adalah Apple ID, apakah sudah kosong alias sudah di logout sehingga kita bisa masuk dengan Apple ID kita. Kalau belum logout oleh penjual maka minta tolonglah untuk dikeluarkan. Jangan sampai membeli iPhone yang masih terikat dengan ID penjual karena berarti kendali atas handphone tersebut masih ada di orang lain. Dalam kasus tertentu ada orang yang lupa password ID-nya sehingga tidak bisa di logout. Kalau sudah begini sebaiknya saya dibeli.
Menggunakan Software Tambahan
Jika memungkinkan, kita bisa pakai software tambahan untuk memeriksa kondisi ponsel. Software tamabahan ini berguna memeriksa apakah unit tersebut pernah dibongkar dan memberi tahu jika ada komponen yang pernah diganti sebelumnya. Software ini bisa diinstal di laptop dan untuk menggunakannya cukup sambungkan iPhone ke laptop menggunakan kabel datanya.
Nah, seperti itulah beberapa cara memilih iPhone second yang bagus sebelum anda benar-benar berniat untuk membelinya. Mungkin kangcek akhiri posting kali ini, semoga bermanfaat dan see you…